PERANG DUNIA I DAN DAMPAKNYA
MATERI PEMBELAJARAN
PERANG DUNIA I
A.
LATAR BELAKANG
1.
Sebab
Umum
· Kemajuan
Industri.
Negara-negara Eropa, seperti Inggris,
Jerman , Italia, Perancis dan Belgia mengalami kemajuan industri yang sangat
pesat. Kemajuan industri menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat,
baik dalam bidang sosial, ekonomi politik dan budaya. Kemajuan di bidang
industri mengakibatkan terjadinya persaingan ekonomi diantara negara-negara
tersebut untuk mendapatkan bahan baku dan daerah pemasaran. Masing-masing
negara negara berusaha memajukan industri dalam negerinya sehingga muncul
persaingan antar negara-negara tersebut.
· Politik
Kolonialisme dan Imperialisme.
Kemajuan industri mengakibatkan munculnya
politik imperialisme dan kolonialisme. Masing-masing negara berusaha untuk
memperoleh wilayah jajahan yang luas. Perluasan wilayah dilakukan negara-negara
Eropa tersebut untuk memenuhi kebutuhan industrinya sebagai tempat pengambilan
bahan mentah/ bahan baku, tempat pasar hasil produksi industri, dan tempat
menanam modal. Perluasan wilayah tersebut seperti dilakukan Inggris dengan
menduduki Malaysia, Singapura, India, Afrika Selatan, dan Mesir. Kemudin
Perancis berhasil menduduki Kamboja, Laos, Maroko, dan Tunisia. Serta Jerman
berhasil menduduki Afrika Barat Daya, sedangkan Italia berhasil menduduki
Afrika Utara.
Usaha memperluas daerah jajahan ini sering
kali memunculkan persengketaan diantara negara-negara itu. Oleh karena itu,
persaingan yang pada awalnya hanya di bidang ekonomi berkembang menjadi
persaingan politik. Misalnya Italia dan Perancis sama-sama ingin menguasai
daerah Afrika Utara. Jerman dan Perancis memperebutkan wilayah Ruhr. Austria
dan Rusia memperebutkan wilayah Balkan. Jerman dan Inggris memperebutkan
wilayah Timur Tengah. Persaingan politik tersebut memunculkan peperangan
diantara negara-negara Eropa yang saling bersaing tersebut.
· Politik
Mencari Kawan/ Persekutuan Antarnegara/Aliansi
Keadaan sosial politik yang semakin tegang
merupakan salah satu sebab yang mendorong negara-negara yang berkonflik mencari
kawan dalam menghadapi lawan. Hal ini pula yang menyebabkan negara-negara
tersebut memunculnya persekutuan diantara mereka. Karena setiap negara khawatir
akan terjadinya perang secara tiba-tiba. Keadaan ini menyebabkan Eropa menjadi
dua persekutuan atau blok, yaitu Triple Aliansi yang terbentuk pada 1882,
antara Jerman, Austria dan Italia, Yaitu suatu persekutuan militer yang
dilakukan tiga negara yersebut. Akibatnya timbul reaksi dari Inggris dan
Perancis dengan membentuk Entente Cordiale pada 1904 dan pada 1907 menjadi
Triple Entente, setelah Rusia menjadi anggota baru.
· Perlombaan
Senjata.
Pada mulanya memang tidak ada perang,
namun suasana tetap tegang dan panas. Negara-negara Eropa yang menjadi dua
blok, saling mencurigai dan khawatir kalau-kalau tiba-tiba perang besar,
sedangkan persiapan perang sendiri belum selesai. Maka masing-masing negara
meningkatkan persenjataan dan tidak mau mengalah dengan negara lain. Persaingan
diantara negara-negara persekutuan militer tadi saling mengancam stabilitas
negara-negara lainnya. Akibatnya, mereka mengembangkan industri militernya
untuk menghasilkan senjata-senjata perang.
2.
Sebab
Khusus Perang Dunia I
Peristiwa yang mengawali
perang antar negara-negara Eropa pada 1914 adalah peristiwa yang terjadi di
daerah Balkan. Balkan merupakan wilayah yang strategis karena letaknya
menghubungkan wilayah Eropa dan wilayah Asia. Peristiwa di wilayah ini awali
dengan konflik antara Austria dan Serbia. Serbia menginginkan persatuan
bangsa-bangsa Slavia Selatan dalam suatu negara besar yang meliputi Slovenia,
Kroasia, Bosnia, Herzegovina, Montenegro, Macedonia, Serbia, dengan Serbia
sebagai pemimpinnya.
Pada 1878 keinginan Serbia
memperoleh jalan, ketika kongres di Berlin memutuskan bahwa Serbia diberikan
kemerdekaan penuh. Namun wilayah Bosnia dan Herzegovina masih tetap diduduki
oleh Austria. Konflik memperebutkan wilayah Balkan ini kemudian menyulut
pertentangan atau konflik antara Austria dan Serbia. Hal ini karena Austria
khawatir terhadap gerakan suku bangsa Slavia (Gerakan Pan-Slavianisme) yang
terjadi di wilayahnya, yaitu di wilayah Bosnia dan Herzegovina. Gerakan
Pan-Slavianisme ini didukung oleh Serbia yang merupakan musuh utama Austria.
Untuk menyelesaikan
masalah ini, pada tanggal 28 Juni 1914, Pemerintah Austria mengutus putra
mahkotanya, Franz Ferdinand mendatangi wilayah Balkan untuk menenangkan rakyat
Slavia di Sarajevo, Bosnia. Ia mengunjungi langsung latihan perang di daerah
Bosnia. Namun latihan perang ini oleh Serbia dianggap sebagai tantangan oleh
Serbia. Franz Ferdinand beserta istrinya kemudian dibunuh oleh seorang
nasionalis Yugoslavia dan anggota kelompok pemberontak Serbia, Gavrillo Princip
pada tanggal 28 Juni 1914. Ternyata pembunuhan Ferdinand dan istrinya telah
direncanakan sebelumnya di Elgrado (Serbia).
Dampak dari peristiwa
tersebut, pada 23 Juli 1914, pemerintah Austria melalui Menteri Luar Negeri
Leopold von Berchtold mengirim ultimatum kepada Serbia yang isinya
1. Pemerintah Serbia harus menindas semua
gerakan anti-Austria di Serbia dan memecat pejabat-pejabat yang bersalah.
2. Para pejabat Austria diizinkan untuk
membantu gerakan penindasan kaum pemberontak dan menjatuhkan hukuman kepada
mereka yang terlibat dalam pembunuhan putra mahkota Austria.
Setelah menunggu jawaban
ultimatum selama 1 Bulan dan memperoleh jawaban yang kurang memuaskan,
pemerintah Austria kemudian mengumumkan perang terhadap Serbia pada tanggal 28
Juli 1914. Kemudian di ikuti Jerman yang mengumumkan perang kepada Rusia pada
tanggal 1 Agustus 1914. Kemudian memunculkan peristiwa penyerangan Perancis
terhadap Jerman pada 3 Agustus 1914. Hal ini diikuti Inggris dengan menyerang
Jerman pada 14 Agustus 1914. Perang kemudian berkecamuk di seluruh wilayah
Eropa.
B.
KRONOLOGI PERANG DUNIA I
Pihak-pihak yang terlibat
dalam Perang Dunia I adalah Blok Sentral atau disebut dengan blok Jerman yang
terdiri dari 4 negara anggota, yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-Honggaria.
Sedangkan lawannya yaitu Blok Sekutu atau disebut blok Perancis. Blok Perancis
ini terdiri dari 23 negara anggota, antara lain Perancis, Inggris, Rusia,
Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, Italia, Amerika Serikat dan
lain-lain. Italia masuk ke Blok Perancis pada tahun 1915 setelah mengumumkan
perang terhadap Austria, karena menginginkan daerah Tirol Selatan, Istria dan
Delmatia milik Austria. Amerika Serikat ikut Blok Perancis pada tahun 1917,
karena Jerman menenggelamkan kapal Lusitania yang membawa penumpang warga
negara Amerika Serikat. Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa terbagi dalam
beberapa front atau wilayah peperangan yaitu:
1.
Front
Barat.
Jerman di bawah pimpinan Ludendorf
berhasil dengan cepat menguasai hampir seluruh Belgia dan mendesak pasukan
Inggris di Mons pada 23 Agustus, kemudian menyeberang ke Perancis barat laut.
Namun pada 5 September pihak Sekutu, dibawah pimpinan Jenderal Joffre,
menyerang balik di tepi Sungai Marne, utara Paris. Serangan ini memaksa Jerman
mundur ke Sungai Aisne. Jerman tidak pernah sepenuhnya pulih kembali karena
adanya blokade dari Blok Sekutu, sehingga kehidupan di wilayah Jerman agak
sulit.
Pada akhir tahun, kedua pihak telah
menggali parit sepanjang 650 km dari wilayah Nieuport di pesisir Belgia hingga
perbatasan Swiss. Parit-parit panjang digali sebagai tempat persembunyian.
Pihak yang perang tidak terleyak berjauhan, dan mereka pun tidak pernah maju
lebih dari beberapa kilometer saja. Kehidupan prajurit dalam parit sangatlah sulit
dan sering kekurangan pangan, diserang gas beracun, kedinginan, lembab serta
prajurit yang tewas pun masih disimpan dalam parit karena sulit dipindahkan
dengan cepat. Prajurit akan menemui ajalnya ketika diperintahkan untuk pergi ke
atas untuk menyerang musuh. Area pertempuran ini dikenal sebagai garis depan
sebelah barat.
2.
Front
Timur
Ketika pasukan Jerman menyerang Perancis,
Rusia melancarkan serangan terhadap propinsi Jerman, Prusia Timur, namun
berhasil dikalahkan di Tannenberg. Rusia tidak pernah lagi menginvasi Jerman
meskipun mereka berhasil menduduki untuk sementara Propinsi Galicia di Austria.
Kekalahan dahsyat yang dialami Rusia mendorong pecahnya Revolusi Rusia 1917.
Pemerintahan Bolshevik yang baru segera meminta perdamaian yang disepakati di Brest-Litowsk.
3.
Front
Balkan
Pada awalnya Jerman di bawah Von Mackensen
memperoleh kemenangan, sedangkan Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu
kepada Jerman. Inggris menyerbu Dardanela, tetapi dalam pertempuran di
Gallipolli Inggris berhasil dikalahkan Turki. Inggris mundur dari Turki ke
Yunani. Inggris menyerang Bulgaria dan menyerah pada tahun 1918. Kemudian Turki
diserang oleh Inggris dari daerah Arabia, Palestina dan Irak, Turki menyerah
tahun 1918.
4.
Front
Laut
Perang ini terjadi di Jutland, antara Inggris
dengan Jerman. Namun dalam front ini tidak ada yang menang, sehingga Inggris
mengadakan blokade terhadap Jerman yang mengakibatkan terjadinya perang kapal
selam. Jerman menyatakan perang kapal selam tak terbatas. Jerman menciptakan
kapal selam U-boat yang bisa menembakan torpedo. Sasaran kapal ini adalah kapal
dagang Inggris yang membawa makanan dan perbekalan menyeberangi
Atlantik dari Amerika Utara.
Semua kapal yang dianggap Jerman sebagai
musuh akan ditembaki, termasuk salah satunya adalah kapal dagang Amerika
Serikat yang ditenggelamkan pada tahun 1917. Hal ini menyebabkan Amerika
Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun1917. Amerika Serikat
memberikan bantuan material dan finansial ke Eropa yang menyebabkan Jerman
semakin terdesak dan akhirnya kalah.
C.
AKHIR
PERANG DUNIA I
Blokade-blokade yang
dilakukan Blok Sekutu yang sangat ketat terhadap Jerman, ditambah kekalahan
Jerman di front Barat, menyebabkan kehidupan rakyat Jerman semakin susah.
Kondisi Jerman seperti ini menimbulkan gerakan kaum separtatis (komunis) yang
hendak menggulingkan pemerintahan Jerman. Sehingga Jerman menghadapi dua
serangan sekaligus, yaitu pihak Sekutu dan pemberontakan kaum separtatis
(komunis). Hal inilah menyebabkan Jerman menyerah kalah pada tahun 1918. Jerman
kemudian menjadi republik dan menyerah kepada Sekutu. Setelah Perang Dunia I
usai, negara-negara yang menang perang melakukan perundingan perdamaian dengan
negara yang kalah perang. Salah satunya ;
1. Perjanjian Versailles (28 Juni 1919)
antara Jerman dengan negara-negara Sekutu. Isi perjanjian tersebut antara lain:
a. Jerman menyerahkan wilayah Alsace-Lorraine
kepada Perancis dan wilayah Eupen Malmedy kepada Belgia.
b. Danzig dan sekitarnya menjadi wilayah
merdeka dibawah Liga Bangsa-Bangsa.
c. Jerman kehilangan semua tanah jajahannya
yang diambil oleh Inggris, Perancis dan Jepang.
d. Jerman harus membayar ganti rugi perang
sebanyak 132 Milyar Mark Emas.
e. Angkatan Perang Jerman diperkecil.
f. Kapal perang dibatasi dan kapal dagang
Jerman diambil alih Inggris.
g. Jerman tidak diizinkan memiliki angkatan
udara.
h. Daerah Jerman di sebelah barat Sungai Rijn
diduduki sekutu selama 15 tahun.
i. Daerah Saar di perintah oleh Liga
Bangsa-Bangsa selama 15 tahun.
Tokoh yang berperan dalam
menjalankan Perjanjian Versailles adalah Woodrow Wilson ( Amerika Serikat),
Clemenceau (Perancis), Lloyd Goerge (Inggris) dan Orlando (Italia). Selain
perjanjian Versailles, ada beberapa perjanjian damai lainnya seperti:
Perjanjian St Germain (10 November 1919), Perjanjian Neuilly (27 Nopember 1919),
Perjanjian Trianon (4 Juni 1920) dan Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920).
D.
DAMPAK
PERANG DUNIA I
Bidang
Politik
·
Adanya
perubahan terotorial dan munculnya paham-paham baru. Perubahan teritorial
terjadi karena tenggelamnya empat negara besar, Jerman, Turki, Rusia dan Austri
dan munculnya negara-negara baru, seperti Polandia, Cekoslovakia, Kroasia,
Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Saudi, dan Syria
(Suriah).
·
Paham-paham
politik baru yang muncul akibat Perang Dunia I, adalah diktatorisme karena
demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi.
Diktatorisme yang muncul adalah Fasisme di Italia, Nazi di Jerman, Nasionalisme
di Turki, Militerisme di Jepang, dan Diktator Proletariat (komunisme) di Rusia.
Bidang
Sosial
·
Akibat
yang ditimbulkan pasca Perang Dunia I di bidang sosial adalah kemiskinan dan
kesengsaraan. Disini negara-negara berusaha memenuhi kebutuhan perlengkapan,
sehingga mendorong produktivitas industri yang semakin besar. Sehingga negara
menyadari semakin dibutuhkannya buruh sebagai penyedia bahan makanan dan
alat-alat lainnya. Dengan kata lain posisi buruh mulai naik dari semula sangat
rendah menjadi dihargai karena perannya yang begitu penting.
·
Perang
telah melahirkan kesengsaraan dan penderitaan. Puncak dari akibat ini adalah
munculnya gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-1931 yang
disebut Liga Bangsa-Bangsa. Tujuan
pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:
1. Memelihara perdamaian dan keamanandunia.
2. Memajukan dan memelihara hubungan persahabatan antar
bangsa dan negara.
3. Menegakkan hukum serta berusaha agar perjanjian antar
bangsa dipatuhi.
4. Memajukan dan memelihara kerjasama internasional di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
Bidang
Ekonomi
·
Egoisme
ekonomi mendominasi dalam usaha selama Perang Dunia I berkecambuk, menetapkan
perjanjian perdamaian setelah perang, dimana negara yang menang perang saling
berebut dalam menuntut ganti rugi. Di Eropa negara-negara yang terlibat perang
mengalami kerugian, kerusakan dalam bidang ekonomi, industri, pertanian,
pertambangan dan lain-lain. Hal ini menyebabkan keadaan ekonomi Eropa semakin
suram sehingga timbul faham-faham politik ekonomi diantaranya komunisme,
fasisme, nasi dan etatisme.
·
Dampak
dari kehancuran ekonomi ini dan nasionalisme yang dilakukan negara-negara.
Nasionalisme menyebabkan munculnya bea masuk yang tinggi sehingga menghambat
bahkan menghentikan perdagangan internasional. Hal tersebut berakibat
terjadinya over produksi di beberapa negara produsen seperti Amerika Serikat,
Brasil dan Kanada sehingga krisis ekonomi dahsyat melanda dunia yang dikenal
dengan sebutan Malaise pada 1929.
Komentar
Posting Komentar