PERANG DUNIA II DAN DAMPAKNYA

 

MATERI PEMBELAJARAN

 

 

PERANG DUNIA II

I.      LATAR BELAKANG

 

Beberapa penyebab perang dunia II merupakan salah satu pemicu jalannya perang dunia II, mulai dari sebab umum sampai sebab khusus perang dunia II terjadi. Berikut sebab perang dunia II.
Sebab Umum Perang Dunia II antara lain :

·       Lahirnya negara-negara fasis, seperti Jerman, Jepang, dan Italia yang sangat berambisi untuk melakukan politik imperialisme melalui ekspansi wilayah.

·       Adanya politik Revenge Jerman (Politik balas dendam) dengan tidak mengakui lagi perjanjian Versailles.

·       Adanya perlombaan senjata negara-negara maju.

·       Kegagalan LBB dalam usaha menciptakan perdamaian dunia.

·       Adanya plitik mencari kawan (Politik Aliansi), seperti :

a.        Blok Axis/Poros : Jerman, Jepang, Italia

b.        Blok Sekutu : Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Denmark, Norwegia, Austria.

·       Adanya politik ekspansi, Jerman dengan semboyannya Jerman Raya (Lebensraum), Italia dengan semboyan Italia Raya (Italia Irredenta), dan Jepang dengan semangat Hakko I Chiu.

 

Sebab Khusus Perang Dunia II antara lain :

  • Penyerbuan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 1 September 1939 di Eropa.
  • Penyerbuan Jepang terhadap pangkalan armada laut milik Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941 (Asia Pasifik).

 

II.    KRONOLOGI PERANG

Perang Dunia 2 terbagi menjadi tiga fase; fase permulaan (1939-1942), fase titik balik (1942), dan fase akhir (1943-1945).

 

1. Fase Permulaan

Pada tanggal 1 September 1939 pasukan Jerman menyerbu Polandia. Penyerbuan Jerman ini dikenal dengan Blitzkrieg atau Perang Kilat. (Kata blitzkrieg berasal dari dua kata Jerman, blitz yang berarti kilat dan krieg yang berarti perang). Tentara Nazi di bawah Adolf Hitler berhasil menguasai wilayah Eropa dengan menggunakan strategi ini. Ciri khas strategi ini adalah mulai digunakannya tank dan panser untuk mendukung pergerakan pasukan.

Pada tanggal 9 April 1940 Jerman melakukan serangan ke utara yakni ke Denmark dan Norwergia. Kedua negara ini dapat diduduki Jerman. Pada bulan Mei 1940 Belanda dapat diduduki Jerman sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris. Pada tanggal 10 Juni 1940 Italia mengumumkan perang kepada Perancis dan Inggris, dilanjutkan menyerbu Perancis. Pada bulan Juni 1940 pasukan Jerman bergerak menuju Perancis dan dapat mendudukinya. Tentara Perancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris.

Jerman melanjutkan pertempuran di front Barat dengan menyerbu Inggris. Usaha Jerman untuk menguasai Inggris mengalami kegagalan dikarenakan Inggris memiliki angkatan perang yang lebih baik dibandingkan negara-negara Eropa daratan dan mendapat bantuan peralatan perang dari Amerika Serikat.

Di samping front Barat, Perang Eropa juga terjadi di front Timur dengan pusat peperangan di wilayah yang memisahkan Jerman dan Uni Soviet. Pada tanggal 22 Juni 1941, Jerman melancarkan serangan ke arah Timur dengan tujuan untuk menguasai Uni Sovyet. Serangan Jerman ke arah Timur sangat merugikan Jerman karena menyebabkan hubungan Uni Sovyet dengan Perancis dan Inggris menjadi lebih dekat, sehingga kekuatan lawan menjadi lebih kuat.

 

2. Fase Titik Balik

Dengan bergabungnya Uni Soviet ke pihak Sekutu, aliansi Jerman, Italia, dan Jepang mulai terdesak. Itu terbukti dengan kekalahan yang mereka alami di beberapa pertempuran, antara lain adalah sebagai berikut:

·       Kekalahan Jepang dalam pertempuran Laut Karang pada 7 Mei 1942.

·       Tentara Jerman menderita kekalahan dalam pertempuran di El-Alamein, dekat Alexandria dari pasukan Inggris yang dipimpin oleh Robert Montgomery dan Alexander.

·       Pasukan Jerman yang menyerbu Rusia berhasil dikalahkan oleh tentara Uni Soviet yang dipimpin oleh Marsekal Syukof dalam pertempuran di Stalingrad.

 

3. Fase Akhir

Sejak Jerman dipukul mundur dari Stalingrad tanggal 19 November 1942 oleh tentara Rusia, Jerman harus keluar dari Rusia. Bahkan, tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang diduduki Jerman. Secara berturut-turut, pasukan Uni Soviet berhasil merebut kembali wilayah Rumania, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan Hongaria (13 Februari 1945). Di samping itu, Jenderal Dwight D. Eisenhower berhasil mengirimkan pasukannya ke Italia melalui Sicilia dan Napoli. Tentara Jerman gagal mempertahankan Italia. Mussolini terbunuh dan Italia menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1944.

Di medan pertempuran Barat dan Tengah, pasukan Eisenhower dan pasukan Montgomery menyerbu Normandia pada 6 Juni 1944. Jenderal Rommel dan Rundstedt tidak mampu menahan gempuran pasukan Sekutu. Pada bulan Agustus 1944, Perancis berhasil direbut dari kekuasaan Jerman. Tentara Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis menyerbu ke Jerman menuju Berlin. Sedangkan pasukan Uni Soviet menyerbu Berlin dari sebelah Timur. Pada tanggal 8 Mei 1945 akhirnya Jerman dinyatakan menyerah tanpa syarat. Jerman menandatangani perjanjian perdamaian di Potsdam pada tanggal 2 Agustus 1945.

Pasukan Amerika Serikat berhasil menghancurkan Kaigun Jepang. Jenderal Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz secara berturut berhasil menduduki Filipina (1944), Iwojima dan Okinawa (1945). Di samping itu, Amerika Serikat berhasil menjatuhkan bom atom di atas kota Hiroshima dan Nagasaki. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Jepang menandatangani perjanjian di atas kapal perang USS Missouri di teluk Tokyo pada 2 September 1945.

 

III.      AKHIR PERANG DUNIA 2

Setelah Perang Dunia 2 berakhir maka diadakanlah perjanjian-perjanjian perdamaian antara pihak pemenang dan yang kalah. Perjanjian– perjanjian itu antara lain Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) dan Perjanjian San Fransisco (8 September1951).

 

1.  Konferensi Postdam (2 Agustus 1945)

Konferensi ini diadakan antara Sekutu dengan Jerman yang dihadiri oleh Thruman, Stalin, dan Attlee. Konferensi ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:

·       Jerman dibagi dalam 4 daerah pendudukan yakni bagian timur oleh Rusia, bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan Rusia, dibagi 4 bagian yakni Berlin Barat (Amerika Serikat, Inggris, Perancis) Berlin Timur (Rusia).

·       Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan Neisse diberikan kepada Polandia.

·       Angkatan Perang Jerman harus dikurangi jumlah tentara dan peralatan militernya (demiliterisasi).

·       Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di bawah pengawasan internasional.

·       Jerman harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

 

2.  Perjanjian San Fransisco (8 September 1951)

Perjanjian ini diadakan antara Sekutu dengan Jepang pada tahun 1945 dan dibuat di Jepang. Pada mulanya perjanjian ini hanya bersifat sementara. Kemudian Perjanjian San Fransisco disahkan pada tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut menandatangani perjanjian ini sehingga tidak mengakuinya. Perjanjian ini berisi:

·       Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.

·       Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diberikan kepada Rusia. Sedangkan Mantsyuria dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok.

·       Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus dihukum di bawah pengawasan internasional.

·       Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.

 

IV.      PENGARUH PERANG DUNIA 2

Perang Dunia II memberikan dampak yang luas dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut ini dampak PD II dalam bidang politik, ekonomi, social-budaya dan bagi Indonesia.

 

1. Bidang Politik

·       Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara superpower.

·       Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman perannya dalam percaturan politik dunia memudar.

·       Terjadinya Perang Dingin karena persaingan dan perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. AS berideologi liberalisme dan Uni So iet berideologi komunisme.

·       Akibat Perang Dingin, beberapa negara terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.

·       Terbentuknya persekutuan militer/pakta pertahanan, misalnya NATO, dan Pakta Warsawa.

 

2. Bidang Ekonomi

·       Depresi ekonomi yang sangat luas.

·       Pengangguran terjadi di mana - mana.

·       Negara yang kalah dalam perang kekurangan modal untuk membangun kembali negaranya.

·       Amerika Serikat menawarkan berbagai bantuan program pembangunan (penanaman modal dan pinjaman modal). Berikut ini berbagai bentuk bantuan ekonomi dari Amerika Serikat:

1.     Truman Doctrine yang diarahkan untuk membantu Turki dan Yunani.

2.     Marshal Plan diprogramkan untuk membangun kembali Eropa.

3.     Colombo Plan yang disponsori Inggris ingin membentuk kerja sama ekonomi dan kebudayaan.

 

3. Bidang Sosial

·       PD II menimbulkan bencana besar bagi umat manusia, kerugian harta benda, dan nyawa sangat besar. Banyak anak kehilangan orang tua dan orang cacat korban perang.

·       Dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 24 Oktober 1945. Asas dan Tujuan PBB (Perserikatakan Bangsa-Bangsa) 

1. Asas-Asas PBB (Perserikatakan Bangsa-Bangsa) 

·       Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya 

·       Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB. 

·       Semua anggota harus menyelesaikan persengketaaan-persengketaan internasional dengan jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan, dan keadilan 

·       Dalam hubungan-hubungan internasional semua anggota harus menjauhi penggunaan ancaman atau kekerasan terhadap orang lain 

2. Tujuan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

·       Memelihara perdamaian dan keamanan internasional

·       Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa 

·       Menciptakan kerja sama dalam memecahkan masalah usaha internasional dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi 

·       Menjadikan PBB sebagai usat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita di atas. 

 

4. Bagi Indonesia

Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia II juga berpengaruh bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan vacuum of power (kekosongan kekuasaan). Jepang sudah menyerah berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia, sementara Sekutu, saat itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN ZAMAN PRA AKSARA

BAHAN AJAR ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN ZAMAN MEGALITIKUM DAN ZAMAN PERUNDAGIAN/ZAMAN LOGAM